Jumat, 02 Juli 2021

Supercar yang Tak Lagi Kencang Meraung

Supercar yang Tak Lagi Kencang Meraung

Supercar yang Tak Lagi Kencang Meraung

Mobil tipe supercar atau hypercar sering jadi mimpi warga Indonesia yang berkantong tebal. Harga setinggi langit dengan perawatan sulit bukan halangan yang memiliki arti.

Beberapa mobil eksklusif tipe supercar kerap kelihatan meluncur di jalanan, khususnya di beberapa kota besar di Indonesia. Khusus di Jakarta saja, angkanya melewati 2.000 unit dan sekitar 1.293 salah satunya dijumpai masih menunggak pajak.

Tetapi, menurut Rudy Salim, seorang importir mobil eksklusif dengan bendera Prestige Motorcars, semenjak Desember 2013 pemasaran mobil tipe supercar dan hypercar itu alami pengurangan, khususnya semenjak diaplikasikannya bermacam pajak oleh pemerintahan.

Pajak yang ditanggung ke customer Slot Online diantaranya pajak pemasaran atas barang eksklusif (PPnBM), pernyataan import barang, pajak bertambahnya nilai, pajak pendapatan, dan pajak barang eksklusif.

Akhirnya, rangkaian pajak itu membuat harga mobil membumbung sampai jadi 200 % tambah mahal dibandingkan di negara aslinya.

Mengakibatkan, pemasaran kami jadi turun (turun) sampai 70 % semenjak 2014," tutur Rudy, yang akui konsumen setianya datang dari kelompok petinggi, pebisnis, sampai selebritas, ke detikX minggu kemarin.

Karena harga mobil eksklusif, seperti Ferrari dan Lamborghini, makin mahal, konsumen setia juga sekarang pilih mobil bermerek Porsche, yang harga lebih rendah dibanding dua mobil supercar itu.

Porsche Boxster, Cayman, dan Macan masih jadi unggulan pemasaran di Prestige. Dan dalam kurun waktu dekat kami akan rilis Bugatti," papar Rudy.

Diterangkan Rudy, masalah harga tergantung pada kemampuan mesin dan kelasnya. Untuk kelas sports car, harga masih beberapa ratus juta rupiah.

Supercar seperti Porsche dipasarkan Rp 3 miliar lebih, Lamborghini Rp 9 miliar lebih, dan Ferrari dipandang mulai Rp 10 miliar sampai belasan miliar rupiah.

Sedang mobil tipe hypercar, seperti Koenigsegg, Pagani, Ferrari LaFerrari, Bugatti, dan Lamborghini Veneno, harga paling rendahnya Rp 30 miliar.

Presiden Ferrari Owners Klub Indonesia Hanan Supangkat benarkan imbas peningkatan pajak mobil eksklusif semenjak empat tahun kemarin. Saat sebelum 2013, harga Ferrari masih Rp 7-9 miliar, tetapi sekarang ini harga satu unit mobil bikinan Italia itu minimum Rp 13 miliar.

Karena itu jumlah pembelian mobil Ferrari condong turun setiap tahun. Anggota kami banyak yang mengeluhkan," sebut Hanan ke detikX.

Sayang, tidak ada data tentu pemasaran mobil eksklusif. Innez Lawry, Pemasaran dan Public Relations Manajer PT Citra Abadi Otomotif, sebagai agen pemasaran sah Ferrari di Indonesia, malas menerangkan pemasaran mobil dengan logo kuda jingkrak itu.

Kami tidak mempunyai wewenang untuk membagikan info itu. Ferrari akan umumkan tingkat penjualannya lewat press release tahunan," tutur Innez ke detikX saat diminta respon, Rabu, 24 Januari 2018.

Innez tidak ingin mengungkapkan berapakah range harga Ferrari sekarang ini dengan argumen Ferrari dibikin berdasar keinginan konsumen setia, hingga harga akan berbeda. Tetapi, sekarang ini, yang jadi pujaan ialah Ferrari V8 Mid-Engined karena dipandang mempunyai kekhasan perform.

Ferrari tidak mempermasalahkan tingginya pajak dan bea masuk, yang membuat harga mobil yang dijualnya makin tinggi di Indonesia. "Sehubungan itu sebagai ketentuan dari pemerintahan, kami tentu saja harus ikuti walau berpengaruh pada naiknya harga mobil," kata Innez.

Masalah tingginya pajak mobil import dianggap Hestu Yoga, Direktur Humas Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Kata Hestu, pajak bertambahnya nilainya cuman 10 % flat. Tetapi beberapa barang tertentu akan dikenakan PPnBM.

Sesuai Ketentuan Menteri Keuangan No 64/PMK.001/2014, hitung-hitungan PPnBM itu berpatok pada kemampuan mesin.

Makin besar kemampuan mesinnya, semakin besar juga PPnBM-nya, terkecuali transportasi umum. Belum juga bea masuk, yang dikenai berdasar tingkat kemewahan mobil itu.

Menurut Hestu, PPnBM ini diaplikasikan secara selective, yaitu cuman untuk beberapa barang yang dimakan oleh warga berpendapatan tinggi.


Yang kita kenai pajak tinggi itu kan kelompok masyarakat berpendapatan tinggi. Dapat membeli Ferrari atau Lambo pasti mereka pendapatannya tinggi sekali. Itu untuk faktor keadilan ," papar Hestu.

Selainnya harga yang sampai belasan miliaran rupiah, menjaga mobil eksklusif sekelas supercar atau hypercar tidak gampang dan murah.

Apa lagi bila periode garansi sudah habis. Karena, masalah pemeliharaan, seperti disebutkan Rudy, penjual cuman memberinya garansi service gratis dan perawatan sepanjang dua tahun untuk mobil baru dan bergantung typenya.

Bengkel untuk tangani beberapa mobil itu harus juga bengkel khusus dengan teknisi khusus juga. "Untuk Ferrari dan Lamborghini, ada bengkelnya di Jakarta. Porsche dapat di Eurokars Jakarta Selatan," kata Rudy.

Saat itu, Innez menjelaskan faksinya mempunyai program 7-Years Pemeliharaan untuk beberapa konsumen setia. Program itu memberinya perawatan periodik dengan gratis pada 7 tahun pertama. "Program itu memberinya perawatan periodik dan beberapa sparepart, seperti oli dan minyak rem, gratis untuk tujuh tahun pertama," katanya.

Masalah sulitnya pengatasan mobil eksklusif sempat dirasakan Komisi Pembasmian Korupsi, yang mengambil alih beberapa mobil eksklusif dari tangan beberapa koruptor. Beberapa mobil eksklusif, yang umumnya punya tersangka Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, perlu dirawat secara baik karena statusnya sebagai barang sitaan.

Untuk kebutuhan itu, KPK minta kontribusi Taqwa Suryo Swasono, mekanik pakar dari Sentul Driving Course, untuk memberikan training ke belasan petugas dari unit pengendalian alat bukti dan sitaan KPK. Perlu waktu dua jam penuh buat memberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar